Jumat, 15 April 2011

TUGAS KLKP

1. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur

komposisi jumlah kredit yang disalurkan dibandingkan dengan jumlah

dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.( Kasmir, 2003:

272)

LDR : x 100%

Total Deposit Equity

Total Loans

+

Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali

penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini,

semakin rendah kemampuan likuiditas bank. (Dendawijaya, 2000: 118)

Rasio LDR juga merupakan indikator kerawanan dan

kemampuan suatu bank. Apabila kredit yang disalurkan mengalami

kegagalan atau bermasalah, maka bank akan mengalami kesulitan untuk

mengembalikan dana yang dititipkan oleh masyarakat. Oleh karena itu,

pemerintah membatasi rasio antara kredit dibandingkan dengan

simpanan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Menurut Kasmir

(2003: 272), batas aman LDR menurut peraturan pemerintah adalah

110%.

2. Kredit Usaha Kecil(KUK)


Kredit Usaha Kecil (KUK) adalah kredit atau pembiayaan dari bank untuk investasi dan atau modal kerja, yang diberikan dalam rupiah dan atau valuta asing kepada nasabah usaha kecil dengan plafond kredit keseluruhan maksimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) untuk membiayai usaha yang produktif. Dalam pemerintahan SBY-JK sekarang, telah ditetapkan kebijakan perekonomian untuk menggalang bangkit berkembangnya usaha kecil melalui microeconomicyears, kebijakan tersebut mengakibatkan exspansi moneter dan akhirnya juga akan membuat perbankkan mengucurkan dana dengan intesitas tinggi. Salah satunya adalah penyaluran kredit untuk usaha kecil yaitu KUK. KUK sangat membantu usaha kecil jika teralokasikan atau terlaksana secara baik.
Mengetahui faktor-fator yang mempengaruhi alokasi KUK adalah sangat penting bagi masyarakat khususnya bank dan pemerintah begitu juga dengan UKM. Keputusan atau pembuatan policy untuk memperbaiki perekonomian melalui pengembangan Usaha Kecil dapat dibuat dengan bedasar pada penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi KUK. Untuk itulah penelitian ini dibuat/ditulis. Regressi linier berganda menggunakan model logaritma natural dengan metode OLS menjadi pilihan penulis, dikarenakan dengan metode tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada kita tentang faktor-faktor yang mempegaruhi KUK dengan sangat jelas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi KUK yang menjadi hipotesa awal adalah suku bunga riil pinjaman, tingkat inflasi Indonesia dan jumlah penghimpunan dana bank umum yang kesemuanya dari sisi kebijakan moneter dan perbankan. Fakta dari olah data yang dilakukan penulis ternyata menunjukkan bahwa suku bunga riil pinjaman, tingkat inflasi di Indonesia dan jumlah penghimpunan dana oleh bank-bank umum di Indonesia mempengaruhi secara serentak dan individu terhadap alokasi KUK pada bank-bank umum di Indonesia.

3. BANK SYARIAH

Istilah lain yang digunakan oleh sebutan bank islam adalah bank syariah. Secara akademik istilah-istilah islam dan syariah memang memiliki pengertian yang berbeda. Namun secara tehknis untuk penyebutan bank islam dan bank syariah mempunyai pengertian yang sama.
Muhammad dalam bukunya lembaga-lembaga keuangan umat kontemporer (2000 : 62, 63) mendefinisikan bank sayariah adalah :
“Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalulintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoprasiannya di sesuaikan dengan syariah islam”
Menurut Ensiklopedia Islam bank syariah adalah :
“Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalulintas pembayaran, serta peredaran uang yang pengoprasiaannya di sesuaikan dengan prinsi-prinsip syariah islam”
Berdasarkan rumusan tersebut bank syariah berarti bank yang tata cara oprasinya di dasarkan pada tata cara beramanat secara islam yakni mengacu pada ketentuan al-qur’an dan al-hadist. Sedangkan Muamalat adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan manusia dengana manusia baik hubungan pribadi maupun perorangan dengan masyarakat

4. KlIRING DALAM PERBANKAN


Kriling merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling

menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring. Lembaga ini

dibentuk dan dikoordinir oleh Bank Indonesia setiap hari kerja, dan peserta kliring

merupakan bank yang sudah mendapat ijin dari BI.

Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain :

􀀹 untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral

􀀹 agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih

mudah, aman dan efisien

􀀹 salah satu pelayanan bank kepada nasabah

Warkat-warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliring adalah

warkat-warkat yang berasal dari dalam kota, seperti :

- cek

- bilyet giro

- wesel bank

- Surat bukti penerimaaan transfer

- Lalu lintas girat / nota kredit

Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring (dilihat dari sisi bank)

1. Kliring Keluar, membawa warkat kliring ke lembaga kliring (Nota debet/kredit keluar)

2. Kliring Masuk, menerima warkat kliring dari lembaga kliringa (Nota debet/kredit

masuk)

3. Pengembalian Kliring, pengembalian warkaat yang tidak memenurhi syarat yang

telah ditentukan.

Mekanisme Kliring

Tn. A bertansaksi dengan Tn B

Tn. A memberikan Cek pada Tn B

Tn. B sebagai nasabah Bank ‘XYZ’ melakukan setoran kliring di Bank ‘XYZ’

Bank ‘XYZ’ mengirimkan Warkat (Nota Debet 􀃆 ND Keluar) kepada Lembaga

Kliring

Lembaga Kliring akan meneruskan Warkat kepada Bank ‘ABC’ (Nota Debet 􀃆

ND Masuk)

Setelah proses pengecekan dan cek dinyatakan syah, maka di informasikan

kepada Lembaga kliring untuk mendebet rekening Bank ‘ABC’ di BI dan di

kredit ke rekening Bank ‘XYZ’

Penyampaikan hasil kliring kepada Bank ‘XYZ’ dan pihak Bank akan mengkridit

rekening Tn B.

Setelah proses kliring berjalan, pada sore hari masing-masing bank akan membuat

perhitungan kliring untuk mengetahui apakah bank tersebut menang atau kalah kliring.

Bank yang menang kliring adalah bank yang jumlah warkat tagihan warkat kliring

melebihi pembayaran warkat kliringnya.

5. JASA-JASA BANK

Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank untuk

memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa

bank yang diberikan maka akan semakin baik dengan demikian akan menarik nasabah.

Hal tersebut karena nasabah merasa nyaman melakukan kegiatan keuangan dari satu

bank saja.

Bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk menarik perhatian nasabah semata-mata,

namun juga untuk mencari keuntunagn yang disebut dengan fee based.

Keuntungan yang diperoleh dari jasa bank antara lain :

1. biaya adminstrasi (c/: adm kredit )

2. biaya kirim (c/: biaya transfer)

3. biaya tagih (c/: biaya kliring)

4. biaya provisi dan komisi (c/: jasa kredit/transfer)

5. biaya sewa (c/: sewa safe deposit box)

6. biaya iuran (c/: biaya kartu kredit)

7. biaya lain-lain.

6. VALUTA ASING(VALAS)

Forex (Foreign Exchange) atau Valuta Asing adalah pasar mata uang yang merupakan pasar derifatif terbesar di dunia. Perdagangan ini diawali pada tahun 1971 berdasarkan perjanjian Bretton Woods yang menetapkan perubahan nilai mata uang suatu negara dari kurs tetap menjadi kurs mengambang yang nilainya ditentukan oleh pasar.

Definisi sederhana dari forex adalah perubahan nilai dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Besarnya transaksi pasar valuta asing berdasarkan survey yang dilakukan oleh Bank of International Settlements (BIS) adalah US$ 80 juta per hari pada tahun 1980 dan saat ini meningkat menjadi US$ 1.5 triliun per hari, dimana lebih dari 50% dari jumlah tersebut ditransaksikan di pasar London.

PELAKU PASAR VALUTA ASING / FOREX
1. Bank Sentral setiap Negara
2. Bank Komersial
3.
Bank Devisa
4. Lembaga Investasi
5. Institusi Keuangan Non Bank
6. Eksportir dan Importir

7. LIKUIDITAS DALAM BANK INDONESIA

Likuiditas Perbankan Cukup untuk Pertumbuhan Kredit 35-40%

Bank Indonesia (BI) mengakui penyebab mereka menaikkan Giro Wajib Minimum Primer Perbankan dari lima persen menjadi delapan persen hanyalah sekedar mengurangi kelebihan akses likuiditas di pasar.

"BI melihat ada kelebihan akses likuiditas yang mendorong terjadinya inflasi. Sebab sewaktu krisis global 2008, untuk memperkuat struktur perbankan, BI menurunkan GWM Primer Perbankan dari delapan persen menjadi lima persen," ujar Gubernur BI Darmin Nasution dalam rapat Perubahan Asumsi Makro 2011 bersama Komisi XI DPR-RI bersama Menteri Keuangan, Bapenas, Bank Indonesia,dan Badan Pusat Statistik di Gedung Nusantara I DPR-RI Senayan, Jakarta, Senin (20/9/2010) malam.

Ia melanjutkan, saat krisis global berangsur pulih, maka terjadi kelebihan akses likuiditas. Jadi BI menarik kembali akses likuiditas tersebut dengan menaikkan GWM Primer Perbankan.

"Lantas apakah kemampuan perbankan akan berkurang setelah GWM Primer dinaikkan? Tidak. Karena kami masih optimis untuk capai kredit 35-40 persen, likuiditas perbankan masih sangat cukup," tegasnya.

Selain itu, lanjutnya, BI juga menerbitkan peraturan menaikkan
Loan to Deposit Ratio (LDR) yang digabungkan dengan instrumen GWM. Mengapa LDR tersebut perlu didorong kenaikannya?

"Karena jika kredit yang meningkat, kami tidak terlalu khawatir dengan inflasi. Sebab dengan kenaikan LDR dapat mendorong penyaluran kredit lebih lanjut. Untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi 6,5 persen maka cukup dengan menaikkan pertumbuhan kredit menjadi 22-24 persen," jelasnya.

Menurutnya peraturan GWM-LDR tersebut disiapkan untuk pertumbuhan kredit sampai dengan tahun depan. Dan jika GWM Primer dapat diberlakukan tahun ini maka pertumbuhan kredit masih akan cukup untuk tahun depan.

”Makanya kami memberlakukan peraturan GWM-LDR per 1 Maret 2011 sehingga dapat mendorong penyaluran kredit perbankan menjadi 22-24 persen," pungkasnya.(wdi)

8. KIRIMAN UANG (transfer)

Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau

pun ke luar negeri.

Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah, dan hal

tersebut akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya

pengiriman.

Rabu, 06 April 2011

nama : Kelvin

kelas : 10208702

npm : 3ea13

Soal

- Atun ( Tabungan 10%, harian )

4/3 setor tunai 10.000.000

8/3 pinbuk debet 5.000000

18/3 pinbuk kredit deposito 4.000.000

25/3 pinbuk kredit tabungan joko 8.000.000

29/3 pinbuk debet giro tutik 20.000.000

30/3 pinbuk kredit cek 5.000.000

Tabungan (10%) deposito (12%) giro (8%) kas (10%) RR(8%) ER ( 4%0 Loan (100%) KUK (20%)

Siti

Karman

Cek tuan A 3 jt

Cek ani 5 jt

Cek TN B 4jt

Cek joko 6 jt

B/G PT.C 5 JT

Cek toni 8 jt

B/G PT D 5 jt

B/G PT X 12 jt

Nota kredit 10 jt

B/G PT Y 10 jt

Tolak

Cek Tn. B

Tolak

Cek joko

B/G PT D

B/G pt Y

Siti 1/3

Asset

Liabilitas

Kas 50 jt

R/K pd BI 70 Jt

Loan 400 jt

Securities 30 JT

Other asset 50 jt

Tabungan 150 jt

Giro 120 jt

Deposito 230 jt

Securities 50 jt

Capital 100 jt

Total 650 jt

Total 650 jt

Kasus :

1. Portifolio siti ¼

2. Bunga deposit dan kredit

3. Profit

4. Hasil kliring

  • Jawaban

31/3 Transaksi atun / rekap tabungan atun

4/3 10 jt debet kas

Kredit tabunagn atun 10.000.000

8/3 5 jt debet tabungan atun

Kredit giroo 5.000.000

18/3 4 jt debet deposito totok

Kredit tabungan atun 9.000.000

25/3 8 jt debet tabungan joko

Kredit tabngan atun 17.000.000

29/3 2 jt debet tabungan atun

Kredit giro tutik 15.000.000

30/3 5jt debet R/K pada BI

Kredit tabungan atun 20.000.000

Bunga :

8/3 10% x 8 -4 x 10.000.000 : 365 = 10.958,904

18/3 10% x 18 – 8 x 5.000.000 :365 = 13.698, 63

25/3 10% x 25 – 18 x 9.000.000 :365 = 17.260, 273

29/3 10% x 29 -25 x 17.000.000 : 365 = 118.630, 136

30/3 10% x 30 -29 x 15.000.000 : 365 = 4.109, 58

31/3 10% x 31 -30 +1 x20.000.000 : 365 = 10.958,904

Total saldo atun = 75.616,42

20.000.000 (+)


20.075.616, 2

Tabungan tanggal 1/ 4 : 10% x 31 -1 +1 x 142 :365 = 21. 281.643, 81

Giro : 8% x 31 -1 +1 x 122 : 365 = 20.904. 547, 92

Deposito : 12% x 31 -1 + 1 x 226 :365 = 22.378.958,88

  • Hitung kliring

-3.000.000

-4.000.000

-6.000.000

-5.000.000

+10.000.000

(+)

+ 5.000.000

+ 6.000.000

+ 8.000.000

+ 12.000.000

- 10.000.000

(+)

+ 26.000.000

Siti ¼

A

Kas 59.822.575

R/K 5.600.000

Loan kas 57.600.000

KUK 14.400.000

Securitas 26.000.000

Other set 50.000.000

L

Tabungan 163.781.644

Giro 186.563.158

Deposito 378.378.959

Securitas

Capital 698.225.753

Total 213.442.575

Total 698.225.753

Minggu, 03 April 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

Perbedaan Karangan

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kalian tentu sudah sering mengarang atau menulis. Semakin sering kita mengarang, pikiran kita akan semakin terasah. Pada dasarnya mengarang adalah mengeluarkan gagasan, ide, atau imajinasi ke dalam bentuk tulisan. Dengan mengarang, kita telah belajar memilih kata, menyusun kalimat, dan memperhalus perasaan.

Dalam dunia pendidikan saat ini selalu diajarkan tentang Bahasa Indonesia, baik secara pengucapan dan penulisan, tetapi pada umumnya pada pengucapan dan penulisan tersebut selalu diarahkan pada hal – hal yang baku dan mengikuti sesuai dengan kaidah – kaidah yang ada, seperti halnya adanya EYD dalam berbudi bahasa.

1.2 Perumusan Masalah

Menjelaskan tentang :

- Pengertian karangan ilmiah

- Perbedaan pengertian karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah

- Perbedaan pengertian karangan fiksi dan nonfiksi

- Pengelompokkan karangan berdasarkan penyajiannya

- Macam – macam karangan

- Langkah – langkah menyusun karangan

- Ciri – ciri karya ilmiah

Bab II. Isi

2.1 Pengertian karangan ilmiah

Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu (Finoza, 2004:192). Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, perasaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan ”mengirimkannya” kepada orang lain (Syafie’ie 1988:78). Selanjutnya, menurut Tarigan (1986:21), menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca.
Semua pendapat tersebut sama-sama mengacu pada menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran berdasarkan aturan-aturan tertentu. Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada penulis disampaikan dengan cara menggunakan lambang-lambang bahasa yang terpola. Melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca dapat memahami apa yang dikomunikasikan penulis.
Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir. Keduanya saling melengkapi. Menurut Syafie’ie (1988:42), secara psikologis menulis memerlukan kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasan, kemauan yang keras. Menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya, misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan dalam salah satu komponen dapat mengakibatkan gangguan dalam menuangkan ide secara tertulis (Semi, 2003:4)

2.2 Perbedaan pengertian karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah

a. Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

b. Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.

c. Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:

  • Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
  • Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
  • Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
  • Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
  • Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.

2.3 Perbedaan pengertian karangan fiksi dan nonfiksi

a. Karangan Fiksi yaitu karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk novel, dan cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah fiksi ilmu pengetahuan adalah fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah.
Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya. Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu membanyangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat mempengaruhi pembaca dan plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca.

b. Karangan nonfiktif yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.
Karangan nonfiktif berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.
Bahasa karangan nonfiktif bersifat denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.

2.4 Pengelompokkan karangan berdasarkan penyajiannya
Karangan berdasarkan penyajiannya :
a. Karangan Narasi
Menceritakan suatu peristiwa /kejadian, ada tokoh alur dan suasana.
Contoh : Cinta tahu bahwa Agung membutuhkan pertolongan seseorang. Andre masih menimbang-nimbang haruskah aku menolongnya? Bagaimana dengan Ibunya? Masih mengiang-ngiang ditelinganya saat Bu Ardan (Ibu Agung) melarang dan mengusirnya supaya tidak bermain lagi dengan anaknya, Agung.Untunglah, keluarga Andre segera pindah rumah.

b. Karangan argumentasi
Pendapat atau ide untuk membuktikan kebenaran, adanya kesimpulan.
Contoh : memelihara ayam itu sangat mudah bukti bahwa memelihara ayam itu mudah dapat dilihar dengan menjamurnya peternakan ayam dibeberapa daerah banyak orang yang berhasil dalam beternak ayam. Memelihara ayam tidak banyak gangguan berarti. Adapun munculnya beberapa penyakit atau gangguan kecil lainnya, anggaplah sebagai variasi untuk usaha peternakan ayam ke arah yang lebih maju.

c. Karangan eksposisi
Memaparkan atau merinci informasi data dan fakta diakhir paragraf penegasan
Contoh : kebutuhan benih padi bersertifikat label biru secara nasional makin tahun makin meningkat. Benih padi bersertifikat label biru yang mempunyai daya saing yang tinggi terhadap jenis benih lain. Panen padi sebagai hasil dan benih padi bersertifikat label biru itu meningkat sampai 9,57% dari pada benih yang tidak bersertifikat label biru.

d. Karangan persuasi
Mengajak dan mempengaruhi pembaca.
Contoh : disiplin adalah salah satu faktor penunjang yang paling pokok dalam mencapai keteraturan hidup. Buatlah jadwal kegiatan setiap harinya. Taatilah semua jadwal yang telah disusun. Kita ambil contoh misalnya, bangun tidur pukul berapa, berangkat sekolah pukul berapa, tidur siang pukul berapa, dan jangan lupa waktu main pun harus ada. Kita memang perlu rileks sekedar mengurangi stress.

2.5 Macam – macam karangan

a. Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu pokok persoalan atau peristiwa dalam narasi :
Ø Biasanya disampaikan secara kronologis dan mengandung plot atau rangkaian cerita.
Ø Di dalam ada tokoh yang di ceritakan, baik manusia maupun bukan manusia.
b. Deskripsi atau Lukisan
Ø bersifat informative
Ø tulisan di dasarkan atas pengamatan
Ø pembaca diajak menikmati apa yang telah dinikmati (meiru kesan) penulis
Ø susunan peristiwa tidak menjadi utama, yang penting pesan sampai kepada pembaca.

c. Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menerangkan suatu pokok masalah/pikiran yang dapat memperluas pengetahuan seseorang/pembaca. Untuk mempertegas masalah yang disampaikan biasanya dilengkapi dengan dat-data kesaksia, seperti gambar, grafik, statistic, dan sebagainya. Jika dalam deskripsi kesan subjektif pengarang tampak lebih menonjol, dalam eksposisi tidak.

d. Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang berisi ide/gagasan yang dilengkapi bukti-bukti kesaksian yang dijalin menurut proses penalar yang kritis dan logis, dengan tujuan mempengaruhi atau menyakinkan pembaca untuk menyatakan persetujuannya. Jika dalam eksposisi penutup karangan berupa penegas, dalam argumentasi penutup karangan berupa simpulan.

e. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan cara-cara tertentu, bersifat ringkas,menarik dan mempengaruhi secara kuat kepada pembaca sehingga si pembaca terhanyut oleh siratan isinya.

2.6 langkah – langkah menyusun karangan

Dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengarang adalah sebagai berikut :

a. Tema merupakan masalah, persoalan, gagasan, pikiran, atau ide utama, yang dikembangkan dalam tulisan. Tema harus ditentukan sebelum menulis. Dengan demikian tema menjiwai seluruh tulisan.

b. Judul bukan merupakan masalah pokok atau ide karangan. Judul hanyalah sekedar nama karangan. Istilah lainnya adalah kepala karangan. Judul tidak harus ditetapkan sebelum menulis, tetapi dapat ditentukan setelah karangannya selesai. Jika tema bersifat mengikat, judul bersifat bebas. Akan tetapi, yang perlu diingat bahwa judul sebaiknya berhubungan dengan tema. Syarat umum secara umum adalah singkat, jelas, menarik, dan mebanyangkan isi karangan.

2.7 Ciri – ciri karya ilmiah

a. Objektif
Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
b. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
c. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
d. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
e. Menyajikan data (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
f. Tidak pleonastic
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).
g. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal

Bab III. Daftar pustaka

Sumber : 1. http://ciptauwiepertiwi.blogspot.com/2010/03/karangan-berdasarkan-penyajiannya- 1.html

2. http://one.indoskripsi.com/node/1689
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
4. http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan- sikap.html
5. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090418142946AABdXER
6. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html

7. http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-bahasa-indonesia_6471.html

Designed by Animart Powered by Blogger